Friday, May 9, 2014

Kisah Terakhir

Halooo 9 mei 2014 tepat abis solat jumat, biasa lah aku sama sahabatku mau kerumah aku sebelum latihan pagelaran. Udah direncanain tuh mau ke rumah aku mau asikasikan mau nonton ,eh taunya ada yang ngerusak semua itu dengan perkataan "Sebelumnya maaf banget ya o, maaf banget. Dulu aku ngerasa nyaman sama kamu tapi kesini-sini kok ngga nyaman, ngerasakan? nah maaf banget gimana kalo kita sekarang temenan aja?" astagfirullah perkataan itu tepat berbunyi di telinga sebelah kiri ku. Aku cuma jawab "Ohya itusih gimana kamu ,kamu yang ngambil keputusan pertama" dan yaudah pada akhirnya the end cerita 4 april 2014. Dear dirimu yang terlalu baik Apakah kamu tau sebelumnya? sebelumnya perasaan ku gaenak banget dari tanggal 1 mei 2014? apakah kamu ingat? kamu ngambek-ngambek gatau kenapa ,apa karena gamau jemput aku jam 9? apa karena aku nakal pulang jam 9? apa karena fucking your mood ? garagara kejadian itu ,aku gatau kenapa ya kamu yang jadi beda sama aku haha ngerasa ga sih kamu tuhyaa em gemes deh:-) Dan aku pun bingung dengan perkataan mu yang merusak segala nya "Dulu aku ngerasa nyaman, sekarang ngga" Duh hello menurut lo yang ga nyaman emang lu ajaaaa, tau ga rasanya di tiisin? tau ga rasanya sikap mu yang 360 derajat langsung berbeda? tau ga rasanya gimana jadi aku menghadapi kamu? dengan segala rasa ingin tahu. Mungkin kamu ganyaman sama aku karena alasan yang klasik Monoton, garame atau apapunlah alasan kamu ya nak :-) Dan sekarang aku tau kamu yang sebenarnya, masa iya move on dari oneyears together haha mana mungkin ,kamu pikir aku bodoh? kamu pikir aku iqnya rendah? hahaha maaf ya saya terlalu pintar untuk itu. Lupakan sajalah perilaku mu dan perilaku ku ,kamu ya kamu aku ya aku.Setelah kamu mengatakan hal itu kamu tau kan aku berlari ke tempat parkir untuk menemui sahabat ku, apakah kamu tau? saat aku berlari aku tersenyum lebar karena aku tak tahu apa yang ada difikiran mu memperlakukan aku seperti itu, apakah kamu bodoh? tak tahu waktu! tak tahu tempat! tak tahu etika! untung lagi puasa jadi semua kemarahanku tak ku keluarkan dengan amarah tetapi dengan tangisan, dan apakah kamu tau? pas aku berlari kesana menangis? haha. Wajar para sahabatku marah dengan mu, ya itusih alasan mereka ya gatau marah sama kamu. Aku sebenarnya kesel sama kamu pengen keluarin semua apa yang aku fikirin selama ini apa aku harus teriak depan muka kamu? Kayanya tidak, karena aku masih punya malu dan kasihan juga ya sama kamu :-) Tangisan ku tidak berhenti sampai rumah sahabatku. Untuk menenangkan aku ,akupun beranjak solat dzuhur. Setelah solat aku tak kuasa menahan air mata yang keluar dari mataku, dan salah satu temanku memelukku dan berkata "Sabar ya o ,jangan nangis lagi. Kalo kata ftv mah menangislah selagi kamu bisa menangis dan menangislah sampai kamu tertidur lelap tetapi saat kamu terbangun melupakan semuanya dan tersenyum" Yaallah astagfirullah begitu tersentuh hati ku haha mengingat kembali dan menangis mengeluarkan semuanya. Sebelumnya, apakah kamu tau rasanya menangis dengan sendirinya? apakah kamu tau rasanya menangis yang tak bisa berhenti begitu saja? Apakah kamu tau rasanya menangis sampai begitu sesaknya bernafas? Apakah kamu tau rasanya menangis hingga tak bisa mengatakan apa-apa? oke selamat dan terimakasih. Oke lah oke lanjut, akupun bbm ibuku *maaf pribadi* dan ibu ku menjawab "Aaah kecil gausah sedih, cowok ganteng masih banyak di bumi pertiwi ini ,ingat hilang satu tumbuh seribu sayang. kamu nangis? janganlah malu, jangan nangis gara-gara diputusin, gaada sejarahnya dalam masa muda mami, nanti juga bakalan dapat yang lebih dari dia percaya deh:* capek deh mikirin cowo belum jelas nantinya gimana yaaa, yu ah capcus loveyou:*" Subhanallah disana semangatku bangkit lagi, alhamdulilah yaallah!! akupun beranjak ke sekolah untuk latihan pagelaran. Disana ketawa-ketawa udah deh ga inget lagi tuh ,tapi pas solat ashar teringat lagi alhamdulilah udah ga nangis seperti yang sebelumnya. Dan akhirnya pulang ,alhamdulilah senyumku, tertawaku kembali lagi.
Pada akhirnya pesan-pesanku untuk mu Terimakasih sudah mau bersamaku, lain kali berfikir panjanglah jangan sampai kamu yang membuat keputusan bersama dan kamu juga yang membuat keputusan berpisah, harusnya kamu malu kek bocah ,aku gamau ada orang lagi yang nantinya diperlakukan seperti aku, cukup aku saja ya. Aku doakan semoga kamu mendapat pencerahaan dari Allah SWT. semoga kamu bahagia selalu tersenyum selalu, Amin.
Dan aku berterima kasih kepada ibu ku dan sahabat ku yang memberi semangat lebih untuk melupakannya kembali tersenyum dan tidak bersedih lagi, Alhamdulilah.
Powered by Blogger.

© Octavia Rachmasari , AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena